BAB 1 Pengeringan Biji-Bijian
Pengeringan biji-bijian
adalah proses pengurangan kandungan air yang terdapat dalam biji-bijian
tersebut. Penanganan pasca panen ini sudah dikenal sejak zaman dahulu,
pada zaman dahulu pengeringan digunakan untuk mengawetkan bahan pangan
agar dapat dikonsumsi ketika musim paceklik. Pada masa kini selain
bertujuan untuk meningkatkan umur simpan dari hasil pertanian,
pengeringan juga akan menaikan harga jual dari hasil pertanian tersebut.
Penurunan kandungan air pada biji-bijian akan menghambat pertumbuhan
mikroba dan kerusakan pangan oleh enzim, inilah kenapa biji-bijian yang
telah dikeringkan dapat disimpan lebih lama pada suhu ruang dibandingkan
dengan biji-bijian segar yang masih banyak mengandung air. Sehingga
dengan pengeringan, penurunan mutu pada biji-bijian dapat diperlambat.
Metode Pengeringan
1. Pengeringan alami.• Sun Drying
Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari sebaiknya dilakukan di tempat yang udaranya kering dan suhunya lebih dari 100o Fahrenheit. Pengeringan dengan metode ini memerlukan waktu 3-4 hari. Untuk kualitas yang lebih baik, setelah pengeringan, panaskan bahan di oven dengan suhu 175 o Fahrenheit selama 10-15 menit untuk menghilangkan telur serangga dan kotoran lainnya
• Air Drying
Pengeringan dengan udara berbeda dengan pengeringan dengan menggunakan sinar matahari. Pengeringan ini dilakukan dengan cara menggantung bahan di tempat udara kering berhembus. Misalnya di beranda atau di daun jendela. Bahan yang biasa dikeringkan dengan metode ini adalah kacang-kacangan.
Kelebihan Pengeringan Alami adalah tidak memerlukan keahlian dan peralatan khusus, serta biayanya lebih murah.
Kelemahan Pengeringan Alami adalah membutuhkan lahan yang luas, sangat tergantung pada cuaca, dan sanitasi hygiene sulit dikendalikan.
2. Pengeringan Buatan
• Menggunakan alat Dehidrator
Pengeringan makanan memerlukan waktu yang lama. Dengan menggunakan alat dehydrator, makanan akan kering dalam jangka waktu 6-10 jam. Waktu pengeringan tergantung dengan jenis bahan yang kita gunakan.
• Menggunakan oven
Dengan mengatur panas, kelembaban, dan kadar air, oven dapat digunakan sebagai dehydrator. Waktu yang diperlukan adalah sekitar 5-12 jam. Lebih lama dari dehydrator biasa. Agar bahan menjadi kering, temperature oven harus di atas 140o derajat Fahrenheit.
Kelebihan Pengeringan Buatan adalah suhu dan kecepatan proses pengeringan dapat diatur seuai keinginan, tidak terpengaruh cuaca, sanitisi dan higiene dapat dikendalikan.
Kelemahan Pengeringan Buatan adalah memerlukan keterampilan dan peralatan khusus, serta biaya lebih tinggi dibanding pengeringan alami.
Pengeringan adalah suatu cara
untuk mengeluarkan atau mengilangkan sebagian air dari suatu bahan
dengan menguapkan sebagian besar air yang di kandung melalui penggunaan
energi panas. Biasanya, kandungan air bahan tersebut dikurangi sampai
batas sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi didalamya.
Keuntungan pengeringan adalah bahan menjadi lebih awet dan volume bahan
menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat ruang
pengangkutan dan pengepakan, berat bahan juga menjadi berkurang sehingga
memudahkan transpor, dengan demikian di harapkan biaya produksi menjadi
lebih murah. Kecuali itu, banyak bahan-bahan yang hanya dapat di pakai
apabila telah di keringkan, misalnya tembakau, kopi, the, dan
biji-bijian.
Di samping keuntungan-keuntungannya,
pengeringan juga mempunyai beberapa kerugian yaitu karena sifat asal
bahan yang di keringkan dapat berubah, misalnya bentuknya, misalnya
bentuknya, sifat-sifat fisik dan kimianya, penurunan mutu dan
sebagainya. Kerugian yang lainya juga disebabkan beberapa bahan kering
perlu pekerjaan tambahan sebelum dipakai, misalnya harus dibasahkan
kembali (rehidratasi) sebelum digunakan. Agar pengeringan dapat
berlangsung, harus di berikan energi panas pada bahan yang dikeringkan,
dan diperlukan aliran udara untuk mengalirkan uap air yang terbentuk
keluar dari daerah pengeringan. Penyedotan uap air ini dapat juga
dilakukan secara vakum. Pengeringan dapat berlangsung dengan baik jika
pemanasan terjadi pada setiap tempat dari bahan tersebut, dan uap air
yang diambil berasal dari semua permukaan bahan tersebut. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengeringan terutama adalah luas permukaan benda, suhu
pengeringan, aliran udara, tekanan uap di udara, dan waktu pengeringan.
Pengeringan merupakan proses
mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana perkembangan
mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan
terhambat atau terhenti. Semakin banyak kadar air dalam suatu bahan,
maka semakin cepat pembusukannya oleh mikroorganisme. Dengan demikian
bahan yang dikeringkan dapat mempunyai waktu simpan yang lebih lama dan
kandungan nutrisinya masih ada. Akan tetapi misalnya pada ikan asin,
dilakukan penggaraman terlebih dulu sebelum dikeringkan. Ini dilakukan
agar spora yang dapat meningkatkan kadar air dapat dimatikan.
Mikro organisme menyukai tempat
yang lembab atau basah mengandung air. Jadi teknik pengeringan membuat
makanan menjadi kering dengan kadar air serendah mungkin dengan cara
dijemur, dioven, dipanaskan, dan sebagainya. Semakin banyak kadar air
pada makanan, maka akan menjadi mudah proses pembusukan makanan. Contoh
makanan yang biasa diawetkan dengan menggunakan metode pengeringan
adalah buah kering. Buah kering adalah buah yang telah dikeringkan baik
sengaja maupun tidak sengaja. Misalnya kismis dan kurma. Selain itu juga
ada mie instant. Di pabrik, terdapat suatu proses pengeringan mie
sebelum dimasukkan ke dalam bungkus, dan sebagainya.
Komentar
Posting Komentar